Manfaat Kacamata Terapi Cahaya Untuk Tidur – Dibandingkan dengan pendekatan tradisional, kacamata terapi cahaya menawarkan cara yang lebih nyaman dan fleksibel untuk menerima terapi cahaya. Ini dapat membantu mengatasi banyak masalah kesehatan yang berkaitan dengan tidur dan ritme sirkadian, namun tindakan pencegahan diperlukan dalam prosedur apa pun. Pelajari bagaimana kacamata terapi cahaya dapat membantu dan apa risikonya.
Manfaat Kacamata Terapi Cahaya Untuk Tidur
Apa itu fototerapi?
oakleysunglassesoutlet – Terapi cahaya, juga disebut terapi cahaya, menggunakan cahaya buatan untuk mengatasi kondisi kesehatan seperti insomnia, depresi, atau jet lag.
Prinsip fototerapi sangat jelas. Banyak perilaku dan proses fisiologis dalam tubuh mengikuti siklus 24 jam yang disebut ritme sirkadian. Ritme sirkadian berhubungan dengan siklus tidur-bangun kita, dan perubahan ritme sirkadian dapat memengaruhi tidur secara signifikan.
Paparan cahaya buatan dianggap sebagai salah satu pengganggu ritme sirkadian. Paparan cahaya buatan dapat mengubah ritme sirkadian seseorang sehingga memengaruhi kualitas dan durasi tidur.
Kabar baiknya adalah cahaya juga dapat digunakan untuk memperbaiki kesalahan ini. Selama sesi terapi cahaya, sel-sel khusus di retina mendeteksi cahaya dan mengirimkan sinyal ke area otak yang disebut nukleus suprachiasmatic (SCN). SCN mengatur sintesis melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur-bangun.
Deteksi cahaya menekan produksi melatonin. Hasilnya, orang merasa lebih waspada dan energik.
Kacamata terapi cahaya untuk tidur
Dulu, terapi cahaya dilakukan dengan kotak lampu atau lampu. Perangkat awal ini berukuran relatif besar dan mengharuskan orang untuk duduk atau berdiri di depannya selama jangka waktu tertentu setiap hari.
Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi telah mengarah pada pengembangan lebih banyak perangkat portabel yang memberikan lebih banyak kebebasan bergerak kepada pengguna selama sesi perawatan.
Kacamata terapi cahaya adalah bentuk terapi cahaya yang dapat dipakai dan portabel. Mereka biasanya menggunakan LED kecil atau sumber cahaya lain yang memancarkan panjang gelombang tertentu, seringkali dalam spektrum biru atau hijau.
Baca Juga : Jenis Kacamata Terapi Kesehatan Alternatif
Kacamata ini sangat berguna bagi mereka yang mungkin tidak punya waktu untuk duduk di depan kotak lampu tradisional. Mereka menawarkan solusi yang nyaman dan fleksibel karena memungkinkan orang untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas sambil tetap menerima manfaat terapeutik dari paparan cahaya.
Kacamata terapi cahaya seharusnya memiliki efek yang sama seperti kotak lampu tradisional. Studi tersebut menunjukkan penekanan melatonin yang signifikan selama stimulasi cahaya dengan kedua perangkat.
Potensi Manfaat Kacamata Terapi Cahaya bagi Kesehatan
Terapi cahaya dengan kacamata terapi cahaya dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti insomnia, gangguan ritme sirkadian, depresi, dan gangguan afektif musiman.
Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur umum di mana penderitanya mengalami kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur. \ Sebuah meta-analisis baru-baru ini tentang efek terapi cahaya pada insomnia menemukan bahwa terapi cahaya secara efektif meningkatkan kewaspadaan pasca-tidur (WASO), yang merupakan ukuran kualitas tidur. Namun, hal ini tidak memengaruhi latensi tidur, durasi tidur, atau efisiensi tidur. Para penulis menyarankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Gangguan ritme sirkadian terjadi ketika ritme tidur-bangun internal kita tidak sinkron dengan siklus terang-gelap alami.
Salah satu contoh gangguan ritme sirkadian adalah gangguan fase tidur-bangun tertunda (DSWPD). Orang dengan kondisi ini bangun dan tidur larut malam. Karena ritme sirkadian internal mereka tidak sesuai dengan tuntutan sosial eksternal, individu-individu ini menghadapi banyak kesulitan, seperti penurunan kinerja di tempat kerja atau sekolah, kurang tidur, dan masalah kesehatan mental.
Perawatan DSWPD mencakup terapi cahaya dan tindakan untuk meningkatkan kebersihan tidur.
Tinjauan komprehensif terhadap berbagai penelitian menunjukkan bahwa terapi cahaya dapat bermanfaat bagi penderita DSWPD. Hal ini membantu mereka mengubah jadwal tidurnya ke waktu yang lebih awal, sehingga lebih mudah untuk tertidur dan bangun pada waktu yang lebih diinginkan. Selain itu, penulis menyimpulkan bahwa terapi cahaya dapat membantu penderita DSWPD tertidur lebih cepat dan meningkatkan kualitas tidur mereka secara keseluruhan.
Baca Juga : Mengenal Kesehatan Reproduksi dan Pencegahannya
Depresi
Depresi dan gangguan ritme sirkadian berkaitan erat. Orang yang menderita depresi seringkali mengalami keterlambatan pelepasan melatonin sebelum tidur. Hal ini dapat membuat Anda sulit tertidur pada waktu normal.
Pengobatan depresi biasanya melibatkan antidepresan, yang dapat menimbulkan efek buruk dan tidak selalu memberikan hasil yang diinginkan. Terapi cahaya telah disarankan sebagai terapi tambahan yang mungkin bermanfaat bagi mereka yang menderita depresi.
Sebuah meta-analisis menunjukkan bahwa fototerapi memiliki efek ringan hingga sedang dalam mengurangi gejala depresi pada orang dewasa. Meskipun analisisnya menjanjikan, penulis mengatakan bahwa sampel besar dan penelitian berkualitas tinggi diperlukan untuk memastikan efektivitas terapi cahaya dalam pengobatan depresi non-musiman.
Jet lag
Jet lag terjadi ketika orang melakukan perjalanan antar zona waktu. Hal ini menyebabkan gejala seperti kelelahan, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, perubahan suasana hati dan gangguan pencernaan.
Jet lag disebabkan oleh ketidaksesuaian antara ritme sirkadian seseorang dan lingkungan fisik eksternal. Tinjauan sistematis baru-baru ini mengenai intervensi non-farmakologis untuk memerangi jet lag menemukan bahwa tidak ada bukti substansial mengenai manfaat terapi cahaya dalam mengurangi jet lag.
Kemungkinan Efek Samping
Fototerapi umumnya dianggap aman dan dapat ditoleransi dengan baik, namun seperti semua prosedur, fototerapi juga dapat menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang dilaporkan pada kacamata terapi cahaya antara lain:
Sakit kepala
Iritasi mata
Cahaya yang mengiritasi mata
Penglihatan kabur
Pusing
Gelisah
Efek samping ini ringan dan biasanya hilang. mereka sendiri Jika Anda mengalami gejala-gejala ini saat memakai kacamata terapi cahaya, konsultasikan dengan dokter Anda. Selain itu, penderita penyakit mata atau menggunakan obat mata sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter mata sebelum menggunakan kacamata fototerapi.